Senin, 03 Oktober 2016

MAKALAH ILMU GULMA Definisi dan Macam – Macam Gulma



MAKALAH ILMU GULMA

Definisi dan Macam – Macam Gulma





Disusun oleh :
Mashfufatul Zulaikha           (1410401031)
Agung Widi Saputro             (1410401039)
Eka Bagas Prihandoko         (1410401073)




PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2016
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya, sehingga gulma sering disebut tumbuhan penggangu. Manfaat dari gulma belum banyak diketahui, sehingga gulma dianggap menjadi tumbuhan yang mengganggu pekerjaan petani dalam memelihara tanaman budidayanya. Adanya gulma di areal budidaya menyebabkkan terjadinya persaingan dengan tanaman pokok. Dalam melangsungkan kehidupannya, gulma dan tanaman pokok memperebutkan unsur hara, cahaya, air, udara dan tempat tumbuh. Akibat adanya persaingan tersebut keberadaan gulma menjadi suatu penyebab penurunan hasil karena tanaman pokok tidak dapat berproduksi optimal. Selain itu gulma juga dapat menjadi tumbuhan inang hama dan penyebab penyakit. Kerugian yang ditimbulkan gulma dapat lebih besar dari seranagan hama dan penyakit, sehingga perlu dikendalikan. Pengendalian gulma harus disesuaikan dengan jenis tanaman budidaya, jenis gulma, siklus hidup gulma, cara berkembang-biak gulma dan cara penyebarannya.

2. Tujuan
1)      Mengetahui definisi gulma.
2)      Mengetahui klasifikasi / pengelompokan gulma.










BAB 2
PEMBAHASAN
A. Definisi Gulma
1.      Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya, tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang sengaja ditanam) atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan oleh sipenanam sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di dekat atau disekitar tanaman pokok tersebut (Ashton, 1991).
2.      Pendapat para ahli gulma yang lain ada yang mengatakan bahwa gulma disebut juga sebagai tumbuhan pengganggu atau tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya, tidak diinginkan dan menimbulkan kerugian.
3.      Gulma didefinisikan sebagai kelompok jenis tumbuhan yang hidupnya atau tumbuhnya tidak dikehendaki oleh manusia karena dianggap mengganggu dan bisa merugikan hasil tanaman yang dibudidayakan bersifat kuantitatif (kerugian dalam bentuk jumlah atau dapat diwujudkan dengan angka) dan bersifat kualitatif (kerugian dalam bentuk kualitas hasil pertanian yang tidak dapat diwujudkan dengan angka).
4.      Gulma juga dapat diartikan sebagai Tumbuhan Pengganggu Tanaman Budidaya.
5.      Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh di suatu tempat dalam waktu tertentu tidak dikehendaki oleh manusia.
6.      Gulma tidak dikehendaki karena bersaing dengan tanaman yang dibudidayakan dan dibutuhkan biaya pengendalian yang cukup besar yaitu sekitar 25-30% dari biaya produksi (Soerjani et al. 1996).
7.      Tumbuhan yang mempunyai nilai negatif yang lebih besar dari pada nilai positifnya.
8.      Tumbuhan yang mampu beradaptasi (liar) dan menyebabkan gangguanpada pertanaman secara langsung atau tidaklangsung terhadap tanaman dan aktivitas manusia dalam pengelolaan tanaman.
9.      Tumbuhan yang salah tempat.
10.  Tumbuhan yang tidak diinginkan.
11.  Tumbuhan yang tidak dikehendaki.
12.  Tumbuhan yang tidak diusahakan.
13.  Tumbuhan yang merugikan.
14.  Tumbuhan tidak sedap dipandang mata.
15.  Tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya.

























B. Macam – Macam Gulma
Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan gulma agar memudahkan dalam upaya pengendalainnya. Klasifikasi berdasarkan atas sifat atau karakter gulma secara umum.
2.1. Klasifikasi berdasarkan daur hidupnya atau umur:
2.1.1. Gulma semusim (annual weed).
Gulma ini berkembang biak secara generatif melalui biji, hanya dapat hidup selama satu daur yang biasanya kurang dari satu tahun, contoh Ageratum conyzoides (babandotan)
2.1.2. Gulma tahunan (perenial weed).
Gulma tahunan berkembang biak secara generatif melalui biji, dan secara vegetatif elalui rimpang, stolon dan setek batang.
Gulma ini hidup lebih dari satu tahun atau hidup sepanjang tahun dan berbuah berulangkali. Untuk gulma yang membentuk rimpang atau umbi dapat hidup sepanjang tahun, contoh Imperata cylindrica (alang-alang)
2.2. Klasifikasi berdasarkan habitat:
2.2.1. Gulma fakultatif, tumbuh di habitat yang belum ada campur tangan manusia. Gulma ini tumbuh pada lahan yang belum dikelola untuk budidaya tanaman, seperti padang alang-alang.
2.2.2. Gulma obligat, tumbuh di habitat yang sudah ada campur tangan manusia. Gulma ini biasanya tumbuh menyertai tanaman budidaya, seperti sawah, ladang dan perkebunan.
2.3. Klasifikasi berdasarkan kerugian yang ditimbulkan:
2.3.1. Gulma lunak (soft weed).
Gulma lunak yaitu jenis gulma yang tidak begitu berbahaya bagi tanaman yang dibudidayakan, namun dalam keadaan populasi tinggi harus dikendalikan, contoh Ageratum conyzoides
2.3.2. Gulma keras atau gulma berbahaya (noxius weed).
Gulma berbahaya adalah jenis gulma yang berpotensi allelopati, contoh (I. cylindrica), Mikania micrantha (sembung rambat), Chromolaena odorata (kirinyuh), Cyperus rotundus (teki berumbi).
2.4. Klasifikasi berdasarkan kesamaan relatif dalam sifat bersaing dan responnya terhadap herbisida:
2.4.1. Gulma golongan rumput (grasses).
Gulma golongan rumput sebagian besar termasuk dalam famili Gramineae atau Poaceae, dengan ciri-ciri umum adalah: Berbatang bulat memanjang, dengan ruas-ruas batang berongga atau padat. Daun berbentuk pita, bertulang daun sejajar, lidah-lidah daun berbulu, permukaan daun ada yangberbulu kasar atau halus. Buah berbentuk butiran tersusun dalam bentuk malai. Berakar serabut, berstolon atau membentuk rimpang, contoh I. cylindrica, Digitaria ciliaris, Eleusine indica
2.4.2. Gulma golongan berdaun lebar (broad leaved).
Gulma golongan berdaun lebar sebagian besar temasuk tumbuhan berkeping dua (Dicotyledoneae) dari berbagai famili. Ciri-ciri umum: Batang tubuh tegak dengan percabangannya, ada pula yang tumbuh merambat. Daun tunggal maupun majemuk, helaian daun bulat/bulat telur Bertulang daun melengkung atau menjari dan tepi daun rata, bergerigi atau bergelombang. Duduk daun berhadapan atau berselang-seling. Bunga tunggal atau majemuk tersusun dalam suatu karangan bunga. Contoh Borreria alata, Ageratum conyzoides, Synedrella nodiflora
2.4.3. Gulma golongan teki (sedges).
Famili Cyperaceae mempunyai ciri-ciri umum: Daun berbentuk pipih atau berlekuk segi tiga, memanjang yang tumbuh langsung dari pangkal batang. Permukaan daun biasanya licin tidak berbulu atau ada yang berbulu agak kasar, tangkai bunga berbentuk seperti lidi, muncul dari tengah-tengah pangkal batang dan ujungnya tersusun karangan bunga. Perakaran biasanya membentuk stolon dan bercabang dimana setiap cabang membentuk umbi, contoh Cyperus rotundus dan Cyperus kyllingia
2.4.4. Gulma golongan pakis-pakisan (fern) contoh Cyclosorus aridus (pakis kadal)




KESIMPULAN

1.    Gulma adalah setiap tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan, sehingga manusia berusaha untuk memberantasnya.
2.    Berdasarkan daur hidupnya, gulma digolongkan menjadi Gulma semusim (annual weed) dan Gulma tahunan (perenial weed).
3.    Berdasarkan habitatnya, gulma digolongkan menjadi Gulma fakultatif dan Gulma obligat.
4.    Berdasarkan kerugian yang ditimbulkan, gulma digolongkan menjadi Gulma lunak (soft weed) dan Gulma keras atau gulma berbahaya (noxius weed).
5.    Berdasarkan kesamaan relatif dalam sifat bersaing dan responnya terhadap herbisida, gulma digolongkan menjadi Gulma golongan rumput (grasses), Gulma golongan berdaun lebar (broad leaved), Gulma golongan teki (sedges) dan Gulma golongan pakis-pakisan (fern).














DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Perkebunan. 1995. Pedoman Pengenalan Berbagai Jenis Gulma Penting Pada Tanaman Perkebunan. N0.05.16.08.10.85
Mahmud, M. 2005. Gulma dan karakter ekofisiologi pada berbagai sistem  penggunaan lahan di tanaman nasional Lore Lindu. Disertasi S.3 Sekolah      Pasca Sarjana IPB Bogor.
Sastroutomo, S.S. 1990. Ekologi Gulma. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Sitompul, S.M. dan Guritno, B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah      Mada University Press. Yogyakarta.