MAKALAH
ILMU GULMA
Definisi
dan Macam – Macam Gulma
Disusun
oleh :
Mashfufatul
Zulaikha (1410401031)
Agung
Widi Saputro (1410401039)
Eka
Bagas Prihandoko (1410401073)
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
TIDAR
2016
BAB
1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Gulma merupakan
tumbuhan yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya, sehingga gulma sering disebut
tumbuhan penggangu. Manfaat dari gulma belum banyak diketahui, sehingga gulma
dianggap menjadi tumbuhan yang mengganggu pekerjaan petani dalam memelihara
tanaman budidayanya. Adanya gulma di areal budidaya menyebabkkan terjadinya
persaingan dengan tanaman pokok. Dalam melangsungkan kehidupannya, gulma dan
tanaman pokok memperebutkan unsur hara, cahaya, air, udara dan tempat tumbuh.
Akibat adanya persaingan tersebut keberadaan gulma menjadi suatu penyebab
penurunan hasil karena tanaman pokok tidak dapat berproduksi optimal. Selain
itu gulma juga dapat menjadi tumbuhan inang hama dan penyebab penyakit. Kerugian
yang ditimbulkan gulma dapat lebih besar dari seranagan hama dan penyakit,
sehingga perlu dikendalikan. Pengendalian gulma harus disesuaikan dengan jenis
tanaman budidaya, jenis gulma, siklus hidup gulma, cara berkembang-biak gulma
dan cara penyebarannya.
2. Tujuan
1) Mengetahui
definisi gulma.
2) Mengetahui
klasifikasi / pengelompokan gulma.
BAB
2
PEMBAHASAN
A.
Definisi Gulma
1. Gulma
adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya, tumbuhan
yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang sengaja ditanam) atau semua
tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan oleh sipenanam
sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di dekat atau
disekitar tanaman pokok tersebut (Ashton, 1991).
2. Pendapat
para ahli gulma yang lain ada yang mengatakan bahwa gulma disebut juga sebagai
tumbuhan pengganggu atau tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya, tidak
diinginkan dan menimbulkan kerugian.
3. Gulma
didefinisikan sebagai kelompok jenis tumbuhan yang hidupnya atau tumbuhnya
tidak dikehendaki oleh manusia karena dianggap mengganggu dan bisa merugikan
hasil tanaman yang dibudidayakan bersifat kuantitatif (kerugian dalam bentuk
jumlah atau dapat diwujudkan dengan angka) dan bersifat kualitatif (kerugian
dalam bentuk kualitas hasil pertanian yang tidak dapat diwujudkan dengan
angka).
4. Gulma
juga dapat diartikan sebagai Tumbuhan Pengganggu Tanaman Budidaya.
5. Gulma
merupakan tumbuhan yang tumbuh di suatu tempat dalam waktu tertentu tidak
dikehendaki oleh manusia.
6. Gulma
tidak dikehendaki karena bersaing dengan tanaman yang dibudidayakan dan
dibutuhkan biaya pengendalian yang cukup besar yaitu sekitar 25-30% dari biaya
produksi (Soerjani et al. 1996).
7. Tumbuhan
yang mempunyai nilai negatif yang lebih besar dari pada nilai positifnya.
8. Tumbuhan
yang mampu beradaptasi (liar) dan menyebabkan gangguanpada pertanaman secara
langsung atau tidaklangsung terhadap tanaman dan aktivitas manusia dalam
pengelolaan tanaman.
9. Tumbuhan
yang salah tempat.
10. Tumbuhan
yang tidak diinginkan.
11. Tumbuhan
yang tidak dikehendaki.
12. Tumbuhan
yang tidak diusahakan.
13. Tumbuhan
yang merugikan.
14. Tumbuhan
tidak sedap dipandang mata.
15. Tumbuhan
yang belum diketahui manfaatnya.
B. Macam – Macam Gulma
Ada beberapa cara untuk
mengklasifikasikan gulma agar memudahkan dalam upaya pengendalainnya.
Klasifikasi berdasarkan atas sifat atau karakter gulma secara umum.
2.1. Klasifikasi
berdasarkan daur hidupnya atau umur:
2.1.1. Gulma semusim (annual weed).
Gulma ini berkembang biak secara
generatif melalui biji, hanya dapat hidup selama satu daur yang biasanya kurang
dari satu tahun, contoh Ageratum conyzoides (babandotan)
2.1.2. Gulma tahunan (perenial weed).
Gulma tahunan berkembang biak secara
generatif melalui biji, dan secara vegetatif elalui rimpang, stolon dan setek
batang.
Gulma ini hidup lebih dari satu tahun
atau hidup sepanjang tahun dan berbuah berulangkali. Untuk gulma yang membentuk
rimpang atau umbi dapat hidup sepanjang tahun, contoh Imperata cylindrica
(alang-alang)
2.2. Klasifikasi
berdasarkan habitat:
2.2.1. Gulma fakultatif, tumbuh di
habitat yang belum ada campur tangan manusia. Gulma ini tumbuh pada lahan yang
belum dikelola untuk budidaya tanaman, seperti padang alang-alang.
2.2.2. Gulma obligat, tumbuh di habitat
yang sudah ada campur tangan manusia. Gulma ini biasanya tumbuh menyertai
tanaman budidaya, seperti sawah, ladang dan perkebunan.
2.3. Klasifikasi berdasarkan
kerugian yang ditimbulkan:
2.3.1. Gulma lunak (soft weed).
Gulma lunak yaitu jenis gulma yang tidak
begitu berbahaya bagi tanaman yang dibudidayakan, namun dalam keadaan populasi
tinggi harus dikendalikan, contoh Ageratum conyzoides
2.3.2. Gulma keras atau gulma berbahaya
(noxius weed).
Gulma berbahaya adalah jenis gulma yang
berpotensi allelopati, contoh (I. cylindrica), Mikania micrantha (sembung
rambat), Chromolaena odorata (kirinyuh), Cyperus rotundus (teki berumbi).
2.4. Klasifikasi
berdasarkan kesamaan relatif dalam sifat bersaing dan responnya terhadap
herbisida:
2.4.1. Gulma golongan rumput (grasses).
Gulma golongan rumput sebagian besar
termasuk dalam famili Gramineae atau Poaceae, dengan ciri-ciri umum adalah:
Berbatang bulat memanjang, dengan ruas-ruas batang berongga atau padat. Daun
berbentuk pita, bertulang daun sejajar, lidah-lidah daun berbulu, permukaan
daun ada yangberbulu kasar atau halus. Buah berbentuk butiran tersusun dalam
bentuk malai. Berakar serabut, berstolon atau membentuk rimpang, contoh I.
cylindrica, Digitaria ciliaris, Eleusine indica
2.4.2. Gulma golongan berdaun lebar
(broad leaved).
Gulma golongan berdaun lebar sebagian
besar temasuk tumbuhan berkeping dua (Dicotyledoneae) dari berbagai famili.
Ciri-ciri umum: Batang tubuh tegak dengan percabangannya, ada pula yang tumbuh
merambat. Daun tunggal maupun majemuk, helaian daun bulat/bulat telur Bertulang
daun melengkung atau menjari dan tepi daun rata, bergerigi atau bergelombang.
Duduk daun berhadapan atau berselang-seling. Bunga tunggal atau majemuk
tersusun dalam suatu karangan bunga. Contoh Borreria alata, Ageratum
conyzoides, Synedrella nodiflora
2.4.3. Gulma golongan teki (sedges).
Famili Cyperaceae mempunyai ciri-ciri
umum: Daun berbentuk pipih atau berlekuk segi tiga, memanjang yang tumbuh
langsung dari pangkal batang. Permukaan daun biasanya licin tidak berbulu atau
ada yang berbulu agak kasar, tangkai bunga berbentuk seperti lidi, muncul dari
tengah-tengah pangkal batang dan ujungnya tersusun karangan bunga. Perakaran
biasanya membentuk stolon dan bercabang dimana setiap cabang membentuk umbi,
contoh Cyperus rotundus dan Cyperus kyllingia
2.4.4. Gulma golongan pakis-pakisan
(fern) contoh Cyclosorus aridus (pakis kadal)
KESIMPULAN
1. Gulma
adalah setiap tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan, sehingga
manusia berusaha untuk memberantasnya.
2. Berdasarkan
daur hidupnya, gulma digolongkan menjadi Gulma semusim (annual weed) dan Gulma tahunan (perenial
weed).
3. Berdasarkan
habitatnya, gulma digolongkan menjadi Gulma fakultatif dan Gulma obligat.
4. Berdasarkan
kerugian yang ditimbulkan, gulma digolongkan menjadi Gulma lunak (soft weed) dan Gulma keras atau gulma
berbahaya (noxius weed).
5. Berdasarkan
kesamaan relatif dalam sifat bersaing dan responnya terhadap herbisida, gulma
digolongkan menjadi Gulma golongan rumput (grasses),
Gulma golongan berdaun lebar (broad
leaved), Gulma golongan teki (sedges)
dan Gulma golongan pakis-pakisan (fern).
DAFTAR
PUSTAKA
Direktorat
Jendral Perkebunan. 1995. Pedoman Pengenalan Berbagai Jenis Gulma Penting Pada Tanaman Perkebunan.
N0.05.16.08.10.85
Mahmud, M. 2005.
Gulma dan karakter ekofisiologi pada berbagai sistem penggunaan lahan di tanaman nasional Lore Lindu. Disertasi S.3
Sekolah Pasca Sarjana IPB Bogor.
Sastroutomo,
S.S. 1990. Ekologi Gulma. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Sitompul, S.M. dan Guritno, B.
1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar