Kamis, 15 Oktober 2015

Makalah Penelitian Bahasa Indonesia



Makalah Penelitian Bahasa Indonesia

Judul : Pengaruh Dosis dan Waktu Pemberian Pupuk KCl terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis
( Zea mays saccharata Sturt )

Peneliti: Muhammad Iqbal Siregar



Disampaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan Nilai Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Genap Tahun Akademik 2014/2015



OLEH:

                        MASHFUFATUL  ZULAIKHA       (1410401031)

PROGRAM STUDI S1 AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNTIDAR
2015

DAFTAR ISI


·         Bab I: PENDAHULUAN 3
A.    Latar Belakang 3
B.     Identifikasi Masalah 4
C.     Batasan Masalah 4
D.    Rumusan Masalah 4
E.     Tujuan Penelitian 4
F.      Manfaat 5
a.       Teoritis 5
b.       Praktis 5

·         Bab II: Pembahasan (Isi) 6
A.    Tinjauan Pustaka 6
B.     Landasan Teori 6
C.     Pembahasan (Metodologi) 8
D.    Hasil penelitian 9

·         Bab III: Penutup 10
A.    Kesimpulan 10
B.     Saran 10

·         DAFTAR PUSTAKA 11






l.PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam rangka swasembada karbohidrat, di Indonesia jagung memegang peranan kedua sesudah padi. Sebagai bahan makanan, jagung bernilai gizi tidak kalah bila dibandingkan dengan beras. Selain untuk bahan makanan manusia, jagung dapat digunakan untuk makanan ternak, bahan baku industri, minuman, sirup, kopi, kertas, minyak, cat, dan lain-lain.                                                                                                 
Di Indonesia sweet corn (Zea mays saccharata Sturt.) dikenal dengan nama jagung manis. Tanaman ini merupakan jenis jagung yang belum lama dikenal dan baru dikembangkan di indonesia. Jagung manis semakin populer dan banyak dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan jagung biasa. Selain itu, umur produksinya lebih singkat (genjah). Kebutuhan pasar yang meningkat dan harga yang tinggi merupakan faktor yang dapat merangsang petani untuk dapat mengembangkan usaha tani jagung manis. Produktivitas jagung manis di dalam negeri masih rendah dibandingkan dengan produktivitas  di luar negeri akibat penggunaan benih dan teknologi prapanen dan pascapanen seadanya.
Salah satu pupuk kalium yang dikenal adalah KCl. Pupuk KCl yang dikenal selama ini sebagian besar merupakan hasil tambang. Kalium mempunyai pengaruh sebagai penyeimbang keadaan bila tanaman kelebihan nitrogen. Unsur ini meningkatkan sintesis dan translokasi karbohidrat, sehingga meningkatkan ketebalan dinding sel dan kekuatan batang. Kalium juga dapat meningkatkan kandungan gula. Sekitar 25% kalium terdapat di dalam biji jagung setelah dipanen dan selebihnya terdapat pada batang dan tongkol.
Kebutuhan tanaman terhadap bermacam-macam pupuk selama pertumbuhan dan perkembangan tidak sama, membutuhkan saat yang berbeda dan tidak sama banyaknya. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh dosis dan waktu pemberian pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. 

B.     Identifikasi  Masalah
a.       Adanya pengaruh dosis pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis
b.      Adanya pengaruh waktu pemberiaan pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis.
c.       Adanya pengaruh interaksi antara dosis dan waktu pemberian pupuk KCl  terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis.

C.     Batasan Masalah
a.       Bagaimana menentukan dosis pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis
b.      Bagaimana menentukan waktu pemberiaan pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis.
c.       Bagaimana pengaruh interaksi antara dosis dan waktu pemberian pupuk KCl  terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis.

D.    Rumusan
a.       Berapa perkiraan dosis pupuk KCl  tehadap pertumbuhan dan produksi jagung manis?
b.      Kapan perkiraan waktu pemberiaan pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis?
c.       Apakah pengaruh interaksi antara dosis dan waktu pemberian pupuk KCl  terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis?

E.     Tujuan
Untuk mengetahui dosis dan waktu pemberian pupuk KCl yang tepat terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis.





F.      Manfaat
a.       Teoritis
Sebagai bahan dalam penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk dapat menempuh ujian sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara, Medan.
b.      Praktis
Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

























ll. PEMBAHASAN

A.    Tinjauan Pustaka
Botani tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Strurt) digolongkan dalam family Gramineae. Penampilan jagung manis tidak jauh berbeda dengan penampilan jagung biasa termasuk kedalam kelompok tanaman semusim(annual crops) (Purwanto dan Wahyuni, 1982).
Biji jagung manis mempunyai proporsi gula lebih tinggi dari jagung biasa, hal ini disebabkan kurang mampunya jagung manis menghasilkan pati yang berkembang sempurna. Sebelum masak kering, jagung manis mempunyai rasa yang lebih manis dari pada jagung tipe lain,  sebab endospermanya mengandung gula selain pati (Koswara, 1982).
Secara morfologi, tanaman jagung manis sulit dibedakan dengan tanaman jagung biasa. Perbedaan antara keduanya pada warna bunga jantan dan bunga betina,pada  tanaman jagung manis bunga jantan berwarna putih krem dan bunga betina berwarna putih, sedangkan pada jagung biasa bunga jantan berwarna kuning keclokatan dan bunga betina berwarna merah. Jagung manis berumur lebih genjah dan memiliki tongkol yang lebih kecil dibandingkan dengan jagung biasa (Anonimus, 2002)
 Syarat tumbuh tanaman jagung manis memerlukan  suhu harian 15-320C, selama pertumbuhannya. Jagung manis dapat tumbuh hampir pada semua jdnis tanah,asalkan drainasenya baik serta persedian humus dan pupuk tercukupi. Kemasaman pH tanah yang baik untuk pertumbuhan jagung manis adalah 5,5-7,0(Anonimus, 2002).

B.     Landasan Teori          
              Unsur K didalam pupuk KCl mempunyai fungsi dalam pembentukan pati, mengaktifkan enzim, pembukaan stomata, proses fisiologis dalam tanaman, proses metabolik dalam sel, mempengaruhi daya tahan terhadap kekeringan dan penyakit serta perkembangan akar(Hardjowigeno, 1992).
             Tersediannya unsur kalium bagi tanaman yang diikuti dengan cukupnya tingkat ketersedian air bagi tanaman dapat memacu proses fisiologis bagi tanaman tersebut. Kalium dan air terlibat langsung dalam sistem energi yaitu dalam proses fotosintesis akan dihasilkan sejumlah asimilat yang disimpan dalam bentuk gula sederhana dan dalam proses respirasi gula tersebutakan dirombak dan dihasilkan energi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pembentukan hasil tanaman. Fotosintesis akan berlangsung lambat jika tanaman kekurangan unsur K dengan cara mempengaruhi keseimbangan muatan elektrik yang diperlukan untuk pembentukan ATP dalam kloroplas (Suminarti, 1999).
             Sifat pupuk KCl yaitu mudah terikat oleh molekul lain, tidak mudah larut dan lambat tersedia bagi tanaman. Untuk tanaman jagung manis biasanya digunakan dosis 150 kg K2O/ha atau 250 kg KCl/ha, sedangkan untuk per tanaman disesuakan dengan jarak tanam yang digunakan(Anonimus, 2002; Sutejo, 2002).
            Waktu pemupukan sangat tergantung  dari kecepatan tanaman menghisap unsur-unsur yang dibutuhkan dan sifat-safat unsur didalam tanah. Pupuk yang sukar larut di dalam tanah atau pupuk yang bekrja lambat, seperti pupuk yang mengandung P atau K, umumnya harus diberikan sebelum penanaman. Bagi pupuk yang bekerjanya cepat dan mudah larut, seperti pupuk yang mengandung unsur N sebaiknya diberikan setelah  tanaman tumbuh aktif, agar tanaman dapat memanfaatkan  N sebelum terurai (Kanisius,1993).
            Penempatan pupuk dan saat pemberian yang tepat merupakan faktor yang penting dalam pemupukan. Tanggapan tanaman, penghindaran kerusakan dan pemberian yang ekonomis harus diperhatikan. Agar efektif, pupuk harus diberikan di tempat dan disaat  tanaman memerlukannya. Satu hal yang perlu  diperhatikan dalam pemupukan adalah frekwensi dan dosis yang diberikan diupayakan sesuai  dengan aturan atau rekomendasi yang diberikan pada label atau perhitungan yang disesuaikan dengan kondisi tanah (Harjadi, 1993; Prihmantoro, 2002).
            Tanaman muda belum terlalu banyak membutuhkan kalium, tetapi kebutuhan akan cepat menanjak terutama pada saat  menjelang keluarnya malai. Karena sifatnya mudah terikat oleh molekul  lain dan tidak mudah larut, maka pemberian pupuk kalium dilakukan pada saat tanam (Anonimus,2002).

C.     Metodologi
          Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian UISU Kecamatan Medan Johor pada ketinggian tempat ± 25 mdpl. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai Oktober 2003.
          Bahan bahan yang digunakan adalah benih jagung manis Varietas Chia Tai Seed Sweet Corn, pupuk kandang, pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk KCl, insektisida Dursban 25EC, fungisida Dithane M-45 dan bahan-bahan lain yang mendukung penelitian ini.
          Alat-alat yang digunakan adalah cangkul, gembor, meteran, pisau, handsprayer, tugal, timbangan, tali rafia, pacak sampel, plakat dan alat-alat lain yang mendukung penelitian ini.
          Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor yaitu faktor pertama adalah dosis pupk KCl (k) yang terdiri dari 3 taraf antara lain K1 (70 kg/ha), K2 (140 kg/ha) dan K3 (210 kg/ha). Faktor kedua adalah waktu pemberian pupuk KCl (T) yang terdiri dari 4 taraf antara lain T0 (0 HST), T1 (10HST), T2 (20 HST) dan T3 (30 HST).
            Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, jumlah klorofil, panjang tongkol, diameter tongkol, panjang tongkol yang tidak terisi biji pada bagian ujung, jumlah baris biji per tongkol, produksi per tanaman dan produksi per plot.
            Pelaksanaan penelitian meliputi pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pemeliharaan (penyiraman, penjarangan, penyiangan dan pembumbunan, pengendalian hama dan penyakit) dan panen.

D.    Hasil
           Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk KCl berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 6 MST, produksi pertanaman dan produksi perplot, tetapi berpengaruh  tidak nyata terhadap tinggi  tanaman umur 2 dan 4 MST, diameter batang, luas daun, jumlah klorofil, panjang tongkol, panjang tongkol yang tidak terisi biji pada bagian ujung dan jumlah baris biji per tongkol.
          Perlakuan waktu pemberian pupuk KCl berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 6 MST , diameter batang,  luas daun, jumlah klorofil, produksi per tanaman  dan produksi per plot, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 2 dan 4 MST,  panjang tongkol, diameter tongkol, panjang tongkol yang tidak terisi biji pada bagian ujung dan jumlah baris biji per tongkol.
           Interaksi antara dosis dan waktu pemberian pupuk KCl berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati
















III.PENUTUP

A.     Kesimpulan
            Perlakuan dosis pupuk KCl berpengaruh nyata terhadap tanaman.
Perlakuan waktu pemberian pupuk KCl  berpengaruh nyata terhadap tanaman. Interaksi antara dosis dan waktu pemberian pupuk KCl berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati.

B.      Saran
            Dari hasil penelitian, disarankan untuk menggunakan pupuk KCl dengan dosis 140kg/ha yang diberikan pada saat 20 hari setelah tanam.















DAFTAR PUSTAKA

Anonimus,2002.Sweet Corn Baby  Corn. Penebar Swadaya, Jakarta.
Hardjowigeno, S., 1992. Ilmu Tanah. Medyatama Sarana Perkasa, Jakarta.
Harjadi, s S., 1993. Pengantar Agronomi. Gramedia, Jakarta.
Kanisius, 1993. Teknik Bercocok Tanam Jagung. Kanisius, Yogyakarta.
Koswara, J., 1982. Jagung. Departemen Agronomi Fakultas Pertanian IPB, Bogor
Prihmantoro, H., 2001. Memupuk Tanaman Sayuran. Penebar Swadaya Jakarta.
Purwanto, I.M., dan S Wahyuni, 1988. Teknik Budidaya Jagung Manis (Sweet Corn). Bina Angkasa, Bogor
Suminarti, N.E., 1999. Pengaruh Pupiuk Kalium dan Jumlah Pemberian  Air terhadap Hasil dan Kualitas jagung Manis (Zea mays saccharata sturt). Habitat Vol ll No 109, Malang.
Sutejo,M M., 2002. Bertanam Jagung  Penebar Swadaya, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar