Makalah
Penelitian Bahasa Indonesia
Judul
: Pengaruh Dosis dan Waktu Pemberian Pupuk KCl terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Jagung Manis
(
Zea mays saccharata Sturt )
Peneliti:
Muhammad Iqbal Siregar
Disampaikan sebagai salah satu
syarat untuk mendapatkan Nilai Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Genap
Tahun Akademik 2014/2015
OLEH:
MASHFUFATUL
ZULAIKHA (1410401031)
PROGRAM STUDI S1 AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNTIDAR
2015
DAFTAR
ISI
·
Bab I: PENDAHULUAN
3
A. Latar
Belakang
3
B. Identifikasi Masalah
4
C.
Batasan Masalah
4
D.
Rumusan Masalah
4
E.
Tujuan Penelitian
4
F.
Manfaat
5
a.
Teoritis
5
b.
Praktis
5
·
Bab II: Pembahasan (Isi)
6
A. Tinjauan Pustaka
6
B.
Landasan Teori
6
C. Pembahasan (Metodologi)
8
D.
Hasil penelitian
9
·
Bab III: Penutup
10
A. Kesimpulan
10
B.
Saran
10
·
DAFTAR PUSTAKA
11
l.PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam rangka swasembada
karbohidrat, di Indonesia jagung memegang peranan kedua sesudah padi. Sebagai bahan
makanan, jagung bernilai gizi tidak kalah bila dibandingkan dengan beras.
Selain untuk bahan makanan manusia, jagung dapat digunakan untuk makanan
ternak, bahan baku industri, minuman, sirup, kopi, kertas, minyak, cat, dan
lain-lain.
Di Indonesia sweet corn
(Zea mays saccharata Sturt.) dikenal
dengan nama jagung manis. Tanaman ini merupakan jenis jagung yang belum lama
dikenal dan baru dikembangkan di indonesia. Jagung manis semakin populer dan
banyak dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan jagung
biasa. Selain itu, umur produksinya lebih singkat (genjah). Kebutuhan pasar
yang meningkat dan harga yang tinggi merupakan faktor yang dapat merangsang
petani untuk dapat mengembangkan usaha tani jagung manis. Produktivitas jagung
manis di dalam negeri masih rendah dibandingkan dengan produktivitas di luar negeri akibat penggunaan benih dan
teknologi prapanen dan pascapanen seadanya.
Salah
satu pupuk kalium yang dikenal adalah KCl. Pupuk KCl yang dikenal selama ini
sebagian besar merupakan hasil tambang. Kalium mempunyai pengaruh sebagai
penyeimbang keadaan bila tanaman kelebihan nitrogen. Unsur ini meningkatkan
sintesis dan translokasi karbohidrat, sehingga meningkatkan ketebalan dinding
sel dan kekuatan batang. Kalium juga dapat meningkatkan kandungan gula. Sekitar
25% kalium terdapat di dalam biji jagung setelah dipanen dan selebihnya
terdapat pada batang dan tongkol.
Kebutuhan
tanaman terhadap bermacam-macam pupuk selama pertumbuhan dan perkembangan tidak
sama, membutuhkan saat yang berbeda dan tidak sama banyaknya. Berdasarkan
uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh
dosis dan waktu pemberian pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi jagung
manis.
B. Identifikasi Masalah
a. Adanya
pengaruh dosis pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis
b. Adanya
pengaruh waktu pemberiaan pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi jagung
manis.
c. Adanya
pengaruh interaksi antara dosis dan waktu pemberian pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi jagung
manis.
C. Batasan
Masalah
a. Bagaimana
menentukan dosis pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis
b. Bagaimana
menentukan waktu pemberiaan pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi jagung
manis.
c. Bagaimana
pengaruh interaksi antara dosis dan waktu pemberian pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi jagung
manis.
D. Rumusan
a. Berapa perkiraan dosis pupuk KCl tehadap pertumbuhan dan produksi jagung manis?
b. Kapan perkiraan waktu pemberiaan
pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis?
c. Apakah pengaruh interaksi
antara dosis dan waktu pemberian pupuk KCl
terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis?
E. Tujuan
Untuk mengetahui dosis dan waktu pemberian pupuk KCl
yang tepat terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis.
F. Manfaat
a. Teoritis
Sebagai bahan dalam penyusunan skripsi yang
merupakan salah satu syarat untuk dapat menempuh ujian sarjana di Fakultas
Pertanian Universitas Sumatra Utara, Medan.
b. Praktis
Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
ll. PEMBAHASAN
A. Tinjauan
Pustaka
Botani tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Strurt) digolongkan dalam family Gramineae. Penampilan jagung manis tidak
jauh berbeda dengan penampilan jagung biasa termasuk kedalam kelompok tanaman
semusim(annual crops) (Purwanto dan Wahyuni, 1982).
Biji jagung manis mempunyai proporsi gula lebih
tinggi dari jagung biasa, hal ini disebabkan kurang mampunya jagung manis
menghasilkan pati yang berkembang sempurna. Sebelum masak kering, jagung manis
mempunyai rasa yang lebih manis dari pada jagung tipe lain, sebab endospermanya mengandung gula selain
pati (Koswara, 1982).
Secara morfologi, tanaman jagung manis sulit
dibedakan dengan tanaman jagung biasa. Perbedaan antara keduanya pada warna
bunga jantan dan bunga betina,pada tanaman
jagung manis bunga jantan berwarna putih krem dan bunga betina berwarna putih,
sedangkan pada jagung biasa bunga jantan berwarna kuning keclokatan dan bunga
betina berwarna merah. Jagung manis berumur lebih genjah dan memiliki tongkol
yang lebih kecil dibandingkan dengan jagung biasa (Anonimus, 2002)
Syarat tumbuh
tanaman jagung manis memerlukan suhu
harian 15-320C, selama pertumbuhannya. Jagung manis dapat tumbuh
hampir pada semua jdnis tanah,asalkan drainasenya baik serta persedian humus
dan pupuk tercukupi. Kemasaman pH tanah yang baik untuk pertumbuhan jagung
manis adalah 5,5-7,0(Anonimus, 2002).
B.
Landasan Teori
Unsur K didalam pupuk KCl
mempunyai fungsi dalam pembentukan pati, mengaktifkan enzim, pembukaan stomata,
proses fisiologis dalam tanaman, proses metabolik dalam sel, mempengaruhi daya
tahan terhadap kekeringan dan penyakit serta perkembangan akar(Hardjowigeno,
1992).
Tersediannya unsur kalium bagi
tanaman yang diikuti dengan cukupnya tingkat ketersedian air bagi tanaman dapat
memacu proses fisiologis bagi tanaman tersebut. Kalium dan air terlibat
langsung dalam sistem energi yaitu dalam proses fotosintesis akan dihasilkan
sejumlah asimilat yang disimpan dalam bentuk gula sederhana dan dalam proses
respirasi gula tersebutakan dirombak dan dihasilkan energi yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan pembentukan hasil tanaman. Fotosintesis akan berlangsung
lambat jika tanaman kekurangan unsur K dengan cara mempengaruhi keseimbangan
muatan elektrik yang diperlukan untuk pembentukan ATP dalam kloroplas
(Suminarti, 1999).
Sifat pupuk KCl yaitu mudah
terikat oleh molekul lain, tidak mudah larut dan lambat tersedia bagi tanaman.
Untuk tanaman jagung manis biasanya digunakan dosis 150 kg K2O/ha
atau 250 kg KCl/ha, sedangkan untuk per tanaman disesuakan dengan jarak tanam yang
digunakan(Anonimus, 2002; Sutejo, 2002).
Waktu pemupukan sangat
tergantung dari kecepatan tanaman
menghisap unsur-unsur yang dibutuhkan dan sifat-safat unsur didalam tanah.
Pupuk yang sukar larut di dalam tanah atau pupuk yang bekrja lambat, seperti
pupuk yang mengandung P atau K, umumnya harus diberikan sebelum penanaman. Bagi
pupuk yang bekerjanya cepat dan mudah larut, seperti pupuk yang mengandung
unsur N sebaiknya diberikan setelah
tanaman tumbuh aktif, agar tanaman dapat memanfaatkan N sebelum terurai (Kanisius,1993).
Penempatan pupuk dan saat pemberian
yang tepat merupakan faktor yang penting dalam pemupukan. Tanggapan tanaman,
penghindaran kerusakan dan pemberian yang ekonomis harus diperhatikan. Agar
efektif, pupuk harus diberikan di tempat dan disaat tanaman memerlukannya. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam pemupukan adalah frekwensi
dan dosis yang diberikan diupayakan sesuai
dengan aturan atau rekomendasi yang diberikan pada label atau
perhitungan yang disesuaikan dengan kondisi tanah (Harjadi, 1993; Prihmantoro,
2002).
Tanaman muda belum terlalu banyak
membutuhkan kalium, tetapi kebutuhan akan cepat menanjak terutama pada
saat menjelang keluarnya malai. Karena
sifatnya mudah terikat oleh molekul lain
dan tidak mudah larut, maka pemberian pupuk kalium dilakukan pada saat tanam
(Anonimus,2002).
C. Metodologi
Penelitian dilaksanakan di kebun
percobaan Fakultas Pertanian UISU Kecamatan Medan Johor pada ketinggian tempat
± 25 mdpl. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai Oktober 2003.
Bahan bahan yang digunakan adalah
benih jagung manis Varietas Chia Tai Seed Sweet Corn, pupuk kandang, pupuk
urea, pupuk SP-36, pupuk KCl, insektisida Dursban 25EC, fungisida Dithane M-45
dan bahan-bahan lain yang mendukung penelitian ini.
Alat-alat yang digunakan adalah
cangkul, gembor, meteran, pisau, handsprayer, tugal, timbangan, tali rafia,
pacak sampel, plakat dan alat-alat lain yang mendukung penelitian ini.
Rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor yaitu
faktor pertama adalah dosis pupk KCl (k) yang terdiri dari 3 taraf antara lain
K1 (70 kg/ha), K2 (140 kg/ha) dan K3 (210 kg/ha). Faktor kedua adalah waktu
pemberian pupuk KCl (T) yang terdiri dari 4 taraf antara lain T0 (0 HST), T1
(10HST), T2 (20 HST) dan T3 (30 HST).
Parameter yang diamati dalam
penelitian ini adalah tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, jumlah
klorofil, panjang tongkol, diameter tongkol, panjang tongkol yang tidak terisi
biji pada bagian ujung, jumlah baris biji per tongkol, produksi per tanaman dan
produksi per plot.
Pelaksanaan penelitian meliputi
pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pemeliharaan (penyiraman, penjarangan,
penyiangan dan pembumbunan, pengendalian hama dan penyakit) dan panen.
D. Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perlakuan dosis pupuk KCl berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 6 MST,
produksi pertanaman dan produksi perplot, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 2 dan 4 MST, diameter batang,
luas daun, jumlah klorofil, panjang tongkol, panjang tongkol yang tidak terisi
biji pada bagian ujung dan jumlah baris biji per tongkol.
Perlakuan waktu pemberian pupuk KCl
berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 6 MST , diameter batang, luas daun, jumlah klorofil, produksi per
tanaman dan produksi per plot, tetapi
berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 2 dan 4 MST, panjang tongkol, diameter tongkol, panjang
tongkol yang tidak terisi biji pada bagian ujung dan jumlah baris biji per
tongkol.
Interaksi antara dosis dan waktu
pemberian pupuk KCl berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang
diamati
III.PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perlakuan
dosis pupuk KCl berpengaruh nyata terhadap tanaman.
Perlakuan waktu
pemberian pupuk KCl berpengaruh nyata
terhadap tanaman. Interaksi antara dosis dan waktu pemberian pupuk KCl
berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati.
B.
Saran
Dari hasil penelitian, disarankan untuk
menggunakan pupuk KCl dengan dosis 140kg/ha yang diberikan pada saat 20 hari
setelah tanam.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonimus,2002.Sweet
Corn Baby Corn. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Hardjowigeno, S.,
1992. Ilmu Tanah. Medyatama Sarana Perkasa, Jakarta.
Harjadi, s S.,
1993. Pengantar Agronomi. Gramedia, Jakarta.
Kanisius, 1993.
Teknik Bercocok Tanam Jagung. Kanisius, Yogyakarta.
Koswara, J., 1982. Jagung. Departemen
Agronomi Fakultas Pertanian IPB, Bogor
Prihmantoro, H., 2001. Memupuk Tanaman Sayuran.
Penebar Swadaya Jakarta.
Purwanto, I.M., dan S Wahyuni, 1988. Teknik
Budidaya Jagung Manis (Sweet Corn). Bina Angkasa, Bogor
Suminarti, N.E., 1999. Pengaruh Pupiuk Kalium
dan Jumlah Pemberian Air terhadap Hasil
dan Kualitas jagung Manis (Zea mays saccharata
sturt). Habitat Vol ll No 109, Malang.
Sutejo,M M., 2002.
Bertanam Jagung Penebar Swadaya,
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar